Kamis, 18 November 2010

Tahukah Anda Senjata Lengkap Militer Buatan Indonesia !

SS1 dan SS2

Paling atas yang abu-abu itu senapan SS-1 (merupakan pengembangan dari senapan FN FNC dari Belgia), yang kedua dan ketiga itu senapan SS-2 dengan varian yang berbeda. Yang laras panjang itu SS-2 varian 1, dipakai untuk pertempuran yang agak luas, sementara yang laras pendek itu SS-2 varian 5, dipakai untuk pertempuran kota, SS-2 telah memenangi kompetisi menembak Internasional di-Brunai Darussalam, mengalahkan senapan-senapan dari berbagai negara, termasuk bikinan Amerika, Bravo Kopassus!!!

SS2-V1
Ini SS2-V1 kaliber 5,56 mm.

SS2-V5
Ini SS2-V5 kaliber 5.56 mm.
Diagram SS-2
Ini diagram nya si SS-2.

Material SS-2
Ini material pembentuk SS-2 nya.

Bukan cuma senapan SS2 saja yang bisa dibuat PT Pindad, mereka juga bisa bikin senapan otomatis dan senapan sniper. Senapan otomatis mereka (SM) dan senapan sniper SPR-3 juga dipajang disini, Pistol Mesin (PM), dan Senapan Anti Material (SAM) untuk menghajar personel yang berlindung dibalik tembok atau menembus lapisan baja yang tipis.

Senapan Otomatis
Ini senapan otomatisnya. Kayak M-60 tapi kecil.

SPR-3
Senapan sniper SPR-3 kaliber 7,62 mm.

MATRA DARAT

Panser Anoa 6x6 by PINDAD

Gagahnya pak SBY naik panser karya anak negeri


Konvoi panser Anoa


Proses pembuatan panser di pabrik PT. PINDAD, Bandung

P2 Komando by Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace (IAe)

Rancangan P2 Komando

In action


Fotografi kereen

P3 Ransus by Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace (IAe)

Rancangan P3 Ransus


P3 sedang digunakan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL

MATRA LAUT

Fast Patrol Boat (FPB) 57 by PAL partnership with Germany

FPB-57 sedang menembakkan rudal C-802


Fotografi kereeen


Salah satu FPB-57 milik TNI AL

Kapal-Kapal Patroli Fasharkan

PC-40 by Fasharkan


Kendaraan Tempur Bawah Air (KTBA) by Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL

Kopaska lagi mejeng sama "mainannya"



MATRA UDARA

N250 Gatot Kaca by Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace (IAe) [cancel karena krisis ekonomi ]

Take off Gatot Kaca....!


Melihat keindahan pegunungan Indonesia

CN235 by Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace (IAe) transfer of tecnology by CASA Spain


CN235 Maritime Patrol Aircraft (MPA) by Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace (IAe)

Mejeng sama Airbus A380


Proses pembuatan





Dan berita yang paling baru adalah:
TNI Angkatan Laut akan mengembangkan penggunaan hovercraft buatan dalam negeri untuk mengangkut pasukan. Kapal buatan Hoverindo seharga Rp. 3 Miliar per unit ini lebih murah dibanding buatan luar negeri, yang harganya mencapai Rp. 12 miliar per unit.


Kelebihan hovercraft adalah tidak melihat jenis pantai dalam pendaratan, kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Slamet Soebijanto di perairan Sangatta, Kalimantan Timur, kemarin. Kapal ini tidak memerlukan sekoci untuk mendarat, bahkan bisa melaju di laut dan darat.

Kapal hovercraft, kata dia, bisa digunakan mendarat di daerah terpencil seperti di Indonesia timur. Kapal ini akan terus disempurnakan sesuai dengan keinginan TNI Angkatan Laut, katanya. Saat ini hovercraft menggunakan satu propeller dan diharapkan bisa menggunakan dua atau tiga propeller.

Hovercraft milik TNI Angkatan Laut memiliki panjang 13 meter (off) dan 13,5 meter (on) dengan lebar 5,9 meter (off) dan 6,3 meter (on) . Adapun tinggi badannya mencapai 3,1 meter (off) dan 3,7 meter (on). Sedangkan kapasitas angkut kapal itu seberat 3.000 kilogram dan akomodasi personelnya 20 orang. Mesin hovercraft ini menggunakan satu kali Deutz 440 hp.

Menurut Slamet, spesifikasi hovercraft milik angkatannya yang perlu ditambah ada pada kecepatan, cara mendarat, dan ketinggiannya. Kapal buatan Hoverindo ini mulai dikembangkan TNI Angkatan Laut pada awal Desember 2005.

Penggunaan hovercraft lokal ini, kata dia, agar TNI Angkatan Laut tidak terlalu tergantung pada Amerika untuk memenuhi kebutuhannya. Dia ingin industri dalam negeri mampu mendukung kebutuhan Angkatan Laut meski industri dalam negeri belum sanggup memenuhi sepenuhnya.

Sampai akhir tahun ini, Hoverindo sanggup membuat empat unit hovercraft. Adapun TNI Angkatan Laut sudah memiliki tiga unit hovercraft. Slamet mengatakan, nantinya di setiap kawasan akan ditempatkan hovercraft untuk pendaratan.

Ref: www.pindad.com/


Baca Juga :

Inilah Cara Mudah Belajar AlQuran dengan Video & Software !

Tidak ada komentar: